Rabu, 24 Oktober 2018

Dandim 0714/Salatiga Serahkan Hadiah kepada Santri

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar