Senin, 29 Oktober 2018

Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018

Salatiga,Pada hari senin tanggal 29 oktober 2018,pukul 07.30 WIB, di lapangan Bung Karno, kelurahan Kalirejo,kecamatan Ungaran timur, kabupaten Semarang, dilaksanakan Upacara hari Sumpah Pemuda Ke 90 Tingkat kabupaten Semarang.

Bupati Semarang selaku Inspektur Upacara memnyampaikan Amanat," Hari ini kita memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018, Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor pemuda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia,Hadirin Peserta upacara yang saya hormati dan Pemuda Pemudi harapan Bangsa,‎Hari sumpah pemuda ke-90 kali ini mengambil tema "BANGUN PEMUDA SATUKAN INDONESIA". Tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik INdonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabil kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara, Revolusi mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi mental harus dapa kita jadikan sebagi pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,Hadirin Peserta Upacara yang kami hormati, khususnya para Pemuda yang kami banggakan,pemuda-pemuda hebat Indonesia telah lahir dan mampu berkompetisi di Kancah Asia. Perhelatan Asian Games 2018, atlet-atlet muda Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa Asia, dan berhasil menduduki peringkat ke-4, serta di ajang Asian Para Games para atlet kita berhasil menduduki peringkat ke-5. Ini adalah sejarah baru kebangkitan olaharaga Indonesia. Serta harus dijadikan momentum untuk terus membangun optimisme pemuda Indonesia dengan bekerja keras mewujudkan prestasi diberbagai bidangnya,Tahun 2019 Bangsa Indonesia akan menggelar hajat besar Pesta Demokrasi untuk memilih dan menentukan Pimpinan Nasional dan Daerah yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota legislatif baik DPR RI, DPD RI, DPRD Tk.I dan DPRD Tk.II. Untuk itu peran dan tanggung jawab pemuda dalam menyukseskan proses Pemilihan Umum nanti, amat sangat dibutuhkan. Partisipasi aktif pemuda dalam PEMILU 2019 perlu ditingkatkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel dan berkualitas, Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik. 
"Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbananmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia", Akhirnya, saya ucapkan SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA KE-90. Semoga melalui peringatan ini kita selalu menghormati jasa para pemuda, jasa para pendiri bangsa, dan jasa para pahlawan kita. Semoga Allah Swt-Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua.
Ayo... BANGUN PEMUDA, SATUKAN INDONESIA!

Upacara ini dihadiri oleh,Kapolres kab semarang Kapolres semarang AKBP Agus Nugraha Sik, Kepala Pengadilan negeri kab semarang, Kasi Pidum Kejari Kab. Semarang  Chamid, SH,Ketua DPRD Kab. Semarang  H. Bambang Kusriyanto, B.Sc, Pabung kodim 0714/Salatiga Mayor Inf Kadarusman, Setda Kab. Semarang Drs. Gunawan Wibisono, MM.
Kasat Pol PP kab Semarang Bapak Tajudin,Ketua Darma wanita kab semarang,Kepala PGRI kab semarang,serta Skpd kab semarang. 

Sepeda Dan Jalan Sehat Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Salatiga,”Kegiatan ini rencana akan diselenggarakan di 70 titik provinsi salah satunya staf dari Salatiga SMART, kegiatan ini tidak lepas dari peran serta para anggota dewan komisi X semuanya.,Marilah dalam kegiatan ini bisa dijadikan wadah berkumpul untuk bertemu dan melaksanakan olahraga bersepeda untuk sarana Refredong, dan ikut mendukung program Kementerian pemuda dan olahraga”

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi kemenpora DR. Ir Deswan Pada kegiatan  Sepeda Nusantara dan Jalan Sehat Gembira tahun 2018 dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke 90 yang merupakan Program Kemenpora kerjasama dengan Pemkot Salatiga  tanggal 28 Oktober 2018,  Pukul 06.00 WIB di Lapangan Pancasila kota Salatiga

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Salatiga (Yulianto SE MM), Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga ( AKBP Yemmi Kurniawan), Kasiterem 073/Makutarama (Letkol Inf Arif Isnawan), Danyonif Mekanis 411/Pandawa  (Letkol Inf  Widi Rahman), Anggota DPR RI komisi X (Jamal Mirdad ), Anggota DPR RI Komisi x Jateng ( H. A Mujib Rohmat, M.H.) serta Kementrian olahraga Ir Deswan SE Mi

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan, “ Kami atas nama pribadi dan pemerintah Kota Salatiga mengucapkan sugeng rawuh kepada Deputi Kementerian olahraga,anggota DPR RI komisi X di Kota Salatiga,Kita berharap kedepan anggota DPRI RI komisi X bisa menghadirkan kegiatan seperti ini di Kota Salatiga,mari kita laksanakan olahraga bersama dan semoga kegiatan dapat berjalan lancar

Route Sepeda Start Lapangan Pancasila -  Jl. Adi Sucipto - Jl. Dr. Moh Yamin - Jl. Diponegoro - Jl. Fatmawati - JLS - Perempatan Jls Kecandran - Jl. Imam Bonjol - Jl. Kyai Condro - Jl. Bodronoyo -  Jl. Abiyoso - Jl. Yudistira - Jl. Parikesit (Smk N2 Sltg /pembagian kupon doorprice - Jl. Somba - Jl. Hasanudin - Perempatan Pasar Sapi -  Jl. A Yani - Jl. Merbabu - Perempatan surabaya motor - Jl. Sukowati - Finish Lapangan Pancasila, sedangka Ruote Jalan sehat Start Lapangan Pancasila - Jl. , Sucipto - Pertigaan Pegadaian - Kantor Pos -  Rumdin Walikota -  Jl. Jend Sudirman - Jalan Sukowati - Finish Lapangan Pancasila,  Kegiatan dilanjutkan pembagian Door prize dan panggung hiburan. 

Cintai Lah Produk Lokal

Salatiga,Cintalah produk lokal demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena hanya dengan cara itulah kita mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Jambu, apalagi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar Amerika.
Begitulah sambutan dari Bupati Semarang Bapak H. Mundjirin dalam acara Festival Cinta Produk Lokal di plataran kecamatan jambu.
"Mari mulai saat ini kita awali dari diri kita masing masing untuk belajar menghargai, mencintai serta menggunakan hasil bumi kita sendiri.
Kopi merupakan hasil unggulan dari daerah jambu yang keberadaanya sudah dilirik oleh investor asing,  mari kita sebagai warga Semarang untuk bisa memanfaatkan momen yang baik tersebut," katanya.
Untuk aroma dan kualitas kopi jambu memang sudah tidak bisa di ragukan lagi.
"La wong saya aja kalau di rumah selalu minum kopi lereng kelir dari jambu kok," imbuh sang Bupati dengan logat jawanya yang sangat kental.
Selain itu, kopi jambu sudah terangkat serta terexpose ke berbagai daerah penjuru tanah air bahkan ke manca negara. "kan yang menikmati warga jambu juga" ujarnya.
Dalam acara festival tadi malam diperlombakan untuk acara ngopi bareng warga tingkat RW se Kecamatan Jambu. Terlihat cukup meriah, bahkan untuk mendatangkan tim penilai dari luar daerah Semarang.
Dalam festival tersebut tersebut di ambil beberapa kriteria seperti banyaknya peserta yang hadir dalam acara ngopi bareng tersebut, keindahan cara  penyajiannya serta kekompakan dari warga itu sendiri.
Masyarakat sangat antusias menyambut acara tersebut, karena bisa memupuk rasa peduli sama tetangga, saling kenal satu sama lain serta menjaga tali silahturahmi warga.
Dalam acara tersebut sebagai juara satu dusun Sodong, desa Genting memperoleh tiga ekor kambing yang di serahkan langsung oleh Bupati Semarang.
Turut hadir dalam acara tadi malam Wakil Bupati Semarang Bapak Ngesti nugroho SH,  Ketua DPRD Semarang, Kajari Semarang serta unsur Muspika Kecamatan Jambu dan juga warga jambu yang sangat semangat menyaksikan acara tersebut, karena pada malam itu dihadirkan solo organ Camat Jambu Moh Edi Sukarno S St MM untuk menghibur masyarakat Jambu.

NY Wuryanto Beserta Rombongan Mengunjungi PT Nissin Biscuit

Salatiga, Bertempat di PT Nissin Biscuits Jl. Raya Semarang Salatiga km 23 Ungaran Kabupaten Semarang telah berlangsung kegiatan kunjungan Ketua pengurus Persit Kartika Chandra Kirana cabang PD / Diponegoro Ny Wuryanto beserta Rombongan.

Dalam Kunjungannya ke PT Nissin Biscuit,Ny Wuryanto diterima oleh  General Manager Bapak Kaelani beserta Stafnya,selain mendapatkan penjelasan tentang Pabrik ini,juga berkesempatan tour untuk melihat proses pembuatan Biskuit yang sudah sangat terkenal ini. PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama pada Januari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama yang dihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan Longer Stick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia telah memproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan merek Nissin, Monde dan Khong Guan.

Dalam menghadapi persaingan di industri makanan yang semakin ketat, PT. Nissin Biscuit Indonesia selalu bertekad untuk menyajikan produk yang berkualitas melalui inovasi yang selalu berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan meliputi jenis produk, mesin, proses dan kemasan. PT. Nissin Biscuit Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 700 orang karyawan yang turut mendukung kualitas produknya.

PT. Nissin Biscuit Indonesia menyadari bahwa dengan memproduksi produk yang berkualitas dan bergizi maka PT Nissin Biscuit Indonesia akan turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa. Oleh karena itu, pengawasan mutu produk dijadikan sebagai salah satu prioritas utama,Standar mutu yang diterapkan oleh PT. Nissin Biscuit Indonesia mencakup penggunaan bahan baku pilihan dan penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi, juga penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan ISO 22000 : 2005 untuk keamanan pangan serta Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia  (MUI).

Pangdam IV/Diponegoro Dan Rombongan Kunjungi Benteng Pendem

Salatiga,pada tanggal 25 Oktober 2018 pukul 10.08 WIB telah berlangsung Kunjungan di Benteng Wilyam I /Benteng Pendem oleh Mayjen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos.,M.Si. beserta rombongan,selama kegiatan kunjungan ini di damping oleh Ka Lapas Ambarawa Warsiyanto ,Bc. IP

Dalam kegiatan ini Pangdam IV/Diponegoro didampingi oleh, Kolonel Arm Moch Erwansjah, S.I.P., M.Hum (Danrem 073/Makutarama), Kolonel Inf Moch. Takujasa Wiriawan.(Asintel Kasdam IV/Diponegoro),Kolonel Inf Denny Fardani. (Asops Kasdam IV/Diponegoro),Kolonel Cpl Argo Ponco. (Ka Pal Dam IV/Diponegoro),Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, S. E., M. I. K (Kasi Intelrem 073/Makutarama), Letkol Inf Hariyadi, S, Sos.(Kasi pers Korem 073/Makutarama), Letkol Inf Prayogha Erawan.(Dandim 0714/Salatiga), Letkol Kav Donan Wahyu Sejati,S.sos (Danyon Kav 2/Tc),Letkol Inf Loka Jaya Sembada (Kasi Opsrem 073/Makutarama),Lettu Cpm Dani Martiyan (Dansupdenpom IV/3 - 3 Ambarawa),Kapten Arh Sunaryo (Danramil 09/Ambarawa) serta Akp Slamet Mustamto, SH (Kapolsek Ambarawa ).

Selama Kunjungannya Pandam IV/Diponegoro mendapat banyak penjelasan dari Kalapas tentang Sejarah Benteng Pendem ini,  dijelaskan kondisi Lapas Klas II A Ambarawa yang dibangun pada Tahun 1833 merupakan pinjaman dari Kodam IV/Diponegoro. Di Lapas ini ada 3 blok yakni blok tindak pidana narkotika, tindak pidana umum dan blok pengasingan,

Benteng Fort Willem I atau lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem Ambarawa adalah bangunan bersejarah yang berada di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Benteng yang dibangun pada tahun 1834 dan selesai 1845, ini berada dekat dengan Museum Kereta Api, atau di belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa, dan berada di kompleks Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Ambarawa, Menggunakan istilah pendem atau pendhem (bahasa Jawa) karena benteng ini berada di bawah tanah atau terkubur, sebagai siasat perang. Untuk menjangkau situs sejarah ini ada dua jalan masuk, pertama dapat melewati jalan alternatif dekat dengan RSUD Ambarawa. Dan yang ke-dua melewati pintu masuk ke Lapas Ambarawa, dan dan dari situ bangunan benteng terletak disebelah kirinya.

Pada tahun 1840-an ketika VOC berkuasa di Jawa, Ambarawa merupakan titik sumbu strategis antara Semarang dan Surakarta. Pada awal abad 18, VOC membangun benteng benteng di sepanjang jalur Semarang – Oenarang (sekarang Ungaran) – Salatiga – Surakarta (Solo). Rancangan ini dimaksudkan untuk pengembangan hubungan dengan Kerajaan Mataram. Kamp-kamp militer juga dibangun di kota kota yang dilalui, tak terkecuali Ambarawa. Pada masa kekuasaan Kolonel Hoorn, tahun 1827-1830, sempat ada barak militer dan penyimpanan logistik militer, dan pada tahun 1834 dibangunlah sebuah benteng modern di Ambarawa yang kemudian diberi nama Benteng Willem I yang pembangunannya berakhir pada tahun 1845.

Pangdam IV/Diponegoro Meninjau Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman

Salatiga,pada tanggal 25 Oktober 2018 pukul 09.08 WIB bertempat di Lapangan Pangsar Jendral Soedirman Kec Ambarawa Kab Semarang telah berlangsung kegiatan Tinjau Medan oleh Mayjen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos.,M.Si. (Pangdam IV/Diponegoro) beserta rombongan dalam rangka persiapan Hari Juang Kartika Tahun 2018

Dalam kegiatan ini Pangdam IV/Diponegoro didampingi oleh, Kolonel Arm Moch Erwansjah, S.I.P., M.Hum (Danrem 073/Makutarama), Kolonel Inf Moch. Takujasa Wiriawan.(Asintel Kasdam IV/Diponegoro),Kolonel Inf Denny Fardani. (Asops Kasdam IV/Diponegoro),Kolonel Cpl Argo Ponco. (Ka Pal Dam IV/Diponegoro),Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, S. E., M. I. K (Kasi Intelrem 073/Makutarama), Letkol Inf Hariyadi, S, Sos.(Kasi pers Korem 073/Makutarama), Letkol Inf Prayogha Erawan.(Dandim 0714/Salatiga), Letkol Kav Donan Wahyu Sejati,S.sos (Danyon Kav 2/Tc),Letkol Inf Loka Jaya Sembada (Kasi Opsrem 073/Makutarama),Lettu Cpm Dani Martiyan (Dansupdenpom IV/3 - 3 Ambarawa),Kapten Arh Sunaryo (Danramil 09/Ambarawa) serta Akp Slamet Mustamto, SH (Kapolsek Ambarawa ).

Peninjauan Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini dilaksanakan untuk mengecek kondisi lapangan yang akan digunakan untuk Upacara Hari Juang Kartika yang akan dilaksanakan di Bulan Desember,Hari Juang Kartika (Dulunya adalah Hari Infanteri )diperingati untuk mengenang Pertempuran yang dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman melawan Belanda Di Ambarawa,Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun. Mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar terkurung. Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah. Dengan emboyan ”Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukanTKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi. 

Kasdim Berikan Sambutan Pada Kegiatan Bintal Di Kodim 0714/Salatiga

Salatiga, Kamis tanggal 25 Oktober 2018 pukul 08.00 wib bertempat di Aula Makodim 0714/Salatiga telah berlangsung kegiatan Ceramah pembinaan mental Rohani, Idiologi dan keuangan Bintalrem 073/Makutarama bersama seluruh prajurit, PNS dan Persit 0714/ Salatiga yang di selenggarakan oleh Staf ter Kodim 0714/ Salatiga.

Mayor Burhanuddin.ST membuka kegiatan ini menyampaikan,”Ini adalah program dari makorem yang harus di jalankan, mohon maaf belum semuanya busa menghadirkan personil yang banyak, karena banyaknya personil terlibat kegiatan di luar, seperti kegiatan memadamkan api di gunung merbabu dan juga untuk menyiapkan kegiatan Hari Juang Kartika,”Dalam kegiatan ini mari kita sama-sama mengikuti kegiatan ini dengan maksimal dan kita cerna apa yang akan di sampaijan dari para nara sumber

“Sejarah perjuangan Bangsa memberikan bukti yang nyata bahwa hanya dengan semangat persatuan dan kesatuan rasa cinta tanah air kesadaran bela negara mampu menjaga dan menegakan kemerdekaan sesuai dengan pasal 30 ayat 1 tiap-tiap warga negara berhak dan wajib serta ikut dalam usaha mempertahankan dan mengamankan Negara, dan pasal 2 usaha hamkamneg dilaksanakan melalui sistim hankamrata oleh TNI dan Polisi sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung, Kesadaran berbangsa dan bernegara,Kesadaran sebagai Warga Negara, Cita-cita dan tujuan hidup bangsa indonesia ,Hak dan kewajiban sebagai warga Negara, Hak martabat dan derajat bangsa Indonesia, Bhineka tunggal ika dan budaya Indonesia,Simbol-simbol negara, Bendera, lambang negara, Bahasa dan Lagu Kebanggaan”hal ini disampaikan dalam materi oleh Letda Inf Kayat Pabintal Korem 073/Makutarama.

Pembukaan Bakti Sosial Pelayanan Safari KB TNI Manunggal KB Kesehatan

Pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2018  pukul 08.30 WIB bertempat di RST DR Asmir Jl. Muwardi Kota Salatiga telah berlangsung acara Pembukaan Bakti Sosial Pelayanan Safari KB TNI Manunggal KB Kesehatan tahun 2018 yang di selenggarakan oleh Dinas Dalduk dan KB Kota Salatiga bekerjasama dengan TNI.

Kepala Dinas Pengendalian pengendalian penduduk dan KB Kota Salatiga ( Ibu Sarwanti, SH., M.Si )Mengatakan,” Saya sangkat bersyukur sekali dengan adanya kerja sama ini, ini adalah program untuk pengendalian penduduk, harapan kita kedepannya  untuk pesertanya lebih banyak lagi, Saya juga berharap selain program KB yang telah kita laksanakan ini, kita harus juga bisa untuk mensosialisasikan kepada anak muda untuk mencegah pernikahan dini, usia muda yang produktif sangat di sayangkan kalau samapai terjerumus dengan pergaulan bebas”
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kepala RS DR Asmir menyampaikan Mayor Ckm Dr Abdul Gani ,M Ked,Sp.P.P, “Bakti Sosial pelayanan KB Kes ini adalah bentuk salah satu kerja sama tni dengan BKBN dalam rangka pengendalian penduduk di Kota Salatiga, Saya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada pemerintah kota dalam hal ini Dinas pengendalian penduduk dan KB yang telah memberikan  sarana alat kesehatan di DKT dr Asmir Kota Salatiga”
Kegiatan yang dihadiri oleh,Danramil 16/Tingkir dim 0714/Salatiga ( Kapten Inf. Sumardi ), Kasi Hukum Polsek Tingkir ( Iptu. Suprapto ), Ibu ketua persit Cabang XXXV Kodim 0714/ Salatiga ( Ny. Erawan Prayoga ), Kepala Dinas Pengendalian pengendalian penduduk dan KB Kota Salatiga ( Ibu Sarwanti, SH., M.Si ),dan 40 0rang akseptor KB ini diakhiri dengan penandatangan kerjasama.

Sinergritas Demi Kepentingan Warga Masyarakat

Salatiga, TMMD Sengkuyung yang dilaksanakan oleh Kodim 0714/Salatiga selain di pengerjaan sejumlah sasaran di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang,juga dilaksanakan di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga,Pengecoran jalan sepanjang 277 Meter ini nantinya akan menghubungkan antar Dukuh, yaitu Dukuh Kalibening dan Dukuh Tegalsari dikerjakan secara bergotong royong, Rabu (24/10).

Memang Semangat Ke gotong Royongan yang menjadi Tujuan dari TMMD ini,selain juga untuk membangun sejumlah sarana prasarana demi kesejahteraan masyarakat,seperti yang terlihat pada pengerjaan jalan kemarin terlihat Anggota TNI dari Koramil 16/Tingkir bekerjasama mengangkut Batu dan Pasir menggunakan Gerobak dengan dibantu oleh anggota Kepolisian dari Polsek Tingkir,keterlibatan anggota Polsek ini selain dalam pengerjaan Sasaran Fisik juga memberikan penyuluhan (Sasaran Non Fisik) tentang Hukum dan Bahaya Narkoba bagi warga masyarakat Kalibening.

“Dalam Setiap harinya kami akan mengirimkan sejumlah personil dari Polsek Tingkir untuk membantu rekan rekan dari TNI untuk melaksanakan pengerjaan sejumlah sasaran fisik di Lokasi TMMD Sengkuyung ini,Kami juga sangat mendukung dengan adanya program TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018 dari Kodim 0714/Salatiga ini”Ujar Babinkamtibmas Kalibening ini, “dan kami akan senantiasa berkoordinasi dengan Babinsa Kalibening tentang kegiatan yang akan kami laksanakan selama Program TMMD ini “ Imbuhnya.

CINTA BANGSA dan TANAH AIR adalah bagian dari IMAN

Ketika wawasan kebangsaan telah melekat dalam diri masyarakat maka saat terjadi bencana masyarakat secara sadar akan tergerak memberikan pertolongan dan tanpa di minta pun orang akan tergerak hatinya untuk memberikan pertolongan secara sukarela dan ikhlasuntuk mengenal, memahami serta menyadari Jatidiri sebagai manusia indonesia secara etnis maupun budaya kearah memenuhi “CINTA BANGSA dan TANAH AIR adalah bagian dari IMAN”.

Hal ini disampaikan oleh Danramil 15/Klepu, Kapten Inf Joko Sukarwan pada kegiatan pemberian Materi Wawasan Kebangsaan kepada warga Desa Jatijajar Kecamatan Klepu di Program Sasaran Non Fisik TMMD Sengkuyung Kodim 0714/Salatiga Di Kabupaten Semarang,didampingi oleh Kapolsek Klepu,Camat Klepu serta Kepala Desa Jatijajar, Selasa (23/10)

Wawasan adalah Pandangan, Penglihatan, Penilaian, Tinjauan, Pengetahuan, Penelitian. Wawasan Kebangsaan Indonesia ialah Pengetahuan, Penilaian, Pandangan tentang Hal Ihwal Bangsa bernama Indonesia secara Prinsip. Seperti yang kita pahami atau hayati, Bhineka Tunggal Ika mengandung pesan : berbeda-beda tetapi satu, bersatu dalam perbedaan, kesatuan dalam keragaman. Wawasan agung inilah yang telah ditegakkan oleh para pejuang kemerdekaan dan para pembangun bangsa Indonesia dalam tahun 20-an. Dengan menyimak lebih lanjut masalah-masalah yang berkaitan dengan lambang negara kita itu, maka makin jelas pulalah keagungannya. Penjelasannya adalah, antara lain, yang berikut : Penduduk Republik Indonesia berjumlah sekitar 240 juta orang, yang terdiri dari sekitar 300 suku, dan yang menggunakan sekitar 580 bahasa dan dialek. Mereka menghuni 6000 pulau dari seluruh jumlah kepulauan sebesar 17 508 pulau. Di antara penduduk yang begitu besar itu (ke-4 di dunia) kira-kira 87% memeluk agama Islam, 6% agama Protestan, 3% agama Katolik, 2% agama Hindu, 1% agama Budha, dan selebihnya memeluk berbagai kepercayaan.. Luas wilayahnya (darat dan laut) dari Sabang ke Merauke bisa menutupi seluruh Eropa, dari London sampai pegunungan Ural. Kalau melihat angka-angka tersebut di atas maka nyatalah bahwa bangsa Indonesia memang terdiri dari beraneka ragam suku, agama (atau kepercayaan), adat-istiadat, kebiasaan hidup sehari-hari, dan berbagai aspek lainnya.

Penyuluhan Narkoba Di Balai Desa Jatijajar

Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba dari Polsek Klepu menjadi bagian dari penyelenggaraan kegiatan Sasaran Non Fisik pada Program TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018 Kodim 0714/Salatiga diadakan di Balai Desa Jatijajar Kecamatan Klepu, Kabupaten Semarang,Selasa (23/10)

Disampaikan oleh Aiptu Mistanto,Bahaya narkoba sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang makin marak di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat mengenal obat-obatan terlarang sebagai narkoba yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya,banyak pengguna obat-obatan ini yang awalnya tergoda merasakan kesenangan sesaat atau sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi. Padahal, efek narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan,Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum,Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehat dan mengambil keputusan yang benar.
Pengaruh obat-obatan tersebut dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Perubahan sel saraf dalam otak,Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu perubahan pada sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah konsumsi dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat benar-benar hilang.
Dehidrasi,Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian yang menyebabkan penggunanya mengalami kejang-kejang, serangan panik, halusinasi, sakit pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak otak.
Bingung dan hilang ingatan,Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan menurunnya tingkat kesadaran.
Halusinasi,Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Kejang hingga kematian,Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.

Cek Tensi Kesehatan Sebelom Semapta

Anggota Kodim 0714/Salatiga baik TNI maupun ASN melaksanakan pengecekan kesehatan sebelum memulai kegiatan Tes Kesamaptaan.pengecekan kesehatan dilakukan oleh Tim Kesehatan dari DKT Salatiga dipimpin oleh Dr Alex, Selasa (23/10)

Pentingnya untuk mengetahui kesehatan awal sebelum pelaksanaan kegiatan ini semua anggota yang akan melaksanakan Kesemaptaan harus mengikuti tes standar kesehatan dari tim kesehatan DKT, cek kesehatan ini meliputi cek Tensi darah bagi anggota serta memastikan apakah anggota tersebut memiliki keluhan sakit atau tidak,”Kegiatan Tes Kesemaptaan ini memang syarat mutlak yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota,tetapi Kesehatan jauh lebih penting,bagi anggota agar jangan terlalu memaksa apabila sudah tidak kuat”Disampaikan oleh Dr Alex Kepala Tim Kesehatan DKT

Kegiatan kesegaran jasmani periodik periode I TA.2018 merupakan program rutin yang harus dilaksanakan oleh setiap Prajurit dan PNS TNI AD di jajaran Kodim 0714/Salatiga. Sebelum pelaksanaan tim Kesehatan  melaksanakan pengecekan kesehatan terlebih dahulu selanjutnya anggota Perwira Jas menyampaikan arahannya bahwa kesegaran jasmani periodik bagi prajurit mutlak harus dilakukan oleh setiap Prajurit karena hal ini merupakan tolak ukur prajurit dalam melaksanakan tugas. Namun demikian tidak memaksa bagi anggota yang tidak mampu melaksanakan karena sakit, tetapi yang perlu diperhatikan adalah sebelum melaksanakan harus dicek kesehatannya oleh anggota Kesehatan yang ada di lapangan serta prosedur yang lainnya sesuai petunjuk pelaksanaan kesamaptaan yang di keluarkan oleh Dinas Jasmani TNI AD.

Rabu, 24 Oktober 2018

Pemadaman Api Masih Terus Dilaksanakan Satgas Merbabu

Pemadaman kebakaran TNGM dilakukan di Dusun.Tekelan,Desa.Batur ,Kecamatan.Getasan ,Kabupaten.Semarang oleh BPBN Dan Satgas Penanggulangan Kebakaran Gunung Merbabu dengan Dansatgas oleh Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayogha Erawan.Sabtu(20/10/2018).Beberapa tim ikut dalam pemadaman kebakaran tersebut,diantaranya dari Personil Kodim 0714/ Salatiga 20 orang,Polri 10 orang,Tagana 7 orang,Damkar 5 orang,TNGMB 10 orang,masyarakat Dsn Sokowolu 10 orang,masyarakat Dsn Thekelan 4 orang dan 1 Helikopter plus crew dari BNPB.
Sebelum Pemadaman di mulai pukul 07.00 wib dan dilakukan apel Pasi Ops Dim 0714/SLTG di Koramil 03/Getasan dilanjutkan perjalanan menuju base camp di Dsn Thekelan untuk bergabung dengan tim gabungan lain,Tim pemadaman dibagi menjadi tiga untuk memadamkan di tiga titik,diantaranya di Dsn Thekelan 11 orang,di Dsn Gedong 18 orang dan di hutan Gumuk 39 orang,Selain dengan cara manual pemadaman juga menggunakan Water Bombing HELI MI-8 milik BPBN di titik api Gumuk Pragak Co.742394,Co 11045069 dengan ketinggian 1794 meter.Pemadaman dengan menggunakan bom air tersebut dilakukan sebanyak lima belas kali dimulai dari Pukul 09.00,Pukul 12.45,Pukul 12.55,Pukul 13.07,Pukul 13.25 dan Pukul 13.40 wib.Berdasarkan pantauan udara bahwa sisa asap kebakaran hutan TNGM sudah kelihatan menipis dengan luas sisa kebakaran secara keseluruhan mencapai kurang lebih 420 hektar.Kendala yang ditemukan tim di lapangan medan cukup sulit dan terjal sehingga sulit untuk di jangkau,angin yang begitu besar sehingga membuat api semakin cepat merambat dan rumput yang tinggi cenderung kering sehingga susah untuk di padamkan secara manual.Tim Gabungan menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan terkait kebakaran hutan yang mudah merambat serta berusaha mengantisipasi adanya titik api yang mudah merambat dengan melaksanakan penyekatan parit parit.

Gotong Royong Dalam Melaksanakan TMMD Menjadi Syarat Utama

Salatiga, Bergas-Kodim0714/Salatiga,Pengecoran jalan yang menjadi sasaran pokok kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018, yang dikerjakan oleh anggota Koramil 15/Klepu Kodim 0714/Salatiga telah mencapai 260 Meter.Minggu (21/10)

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo tersebut ditargetkan selesai dengan panjang 860 Meter,jalan penghubung ini memang sudah lama dinantikan oleh warga masyarakat desa tersebut,dikarenakan selama ini akses jalan yang kurang bagus sehingga masyarakat kesulitan dan harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.

Babinsa Jatijajar Serda Slamet mengatakan,pengerjaan ini juga melibatkan warga kedua desa tersebut,”Kunci dari pelaksanaan TMMD ini adalah Ke Gotong Royongan,sehingga masyarakat tanpa diminta pun dengan kesadaran membantu pengerjaan jalan yang nantinya untuk kepentingan mereka juga”,tidak ada hari libur bagi kami untuk menyelesaikan pengerjaan jalan ini,meskipun hari libur kami tetap melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan,karena kami sadar masyarakat sudah menanti sangat lama adanya jalan penghubung Ini” Imbuhnya. 

Pengerjaan Jalan Tmmd Masih Berlanjut

Salatiga, Bergas-Kodim0714/Salatiga,Pengecoran jalan yang menjadi sasaran pokok kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018, yang dikerjakan oleh anggota Koramil 15/Klepu Kodim 0714/Salatiga telah mencapai 260 Meter.Minggu (21/10)

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo tersebut ditargetkan selesai dengan panjang 860 Meter,jalan penghubung ini memang sudah lama dinantikan oleh warga masyarakat desa tersebut,dikarenakan selama ini akses jalan yang kurang bagus sehingga masyarakat kesulitan dan harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.

Babinsa Jatijajar Serda Slamet mengatakan,pengerjaan ini juga melibatkan warga kedua desa tersebut,”Kunci dari pelaksanaan TMMD ini adalah Ke Gotong Royongan,sehingga masyarakat tanpa diminta pun dengan kesadaran membantu pengerjaan jalan yang nantinya untuk kepentingan mereka juga”,tidak ada hari libur bagi kami untuk menyelesaikan pengerjaan jalan ini,meskipun hari libur kami tetap melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan,karena kami sadar masyarakat sudah menanti sangat lama adanya jalan penghubung Ini” Imbuhnya. 

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo

Salatiga, Bergas-Kodim0714/Salatiga,Pengecoran jalan yang menjadi sasaran pokok kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018, yang dikerjakan oleh anggota Koramil 15/Klepu Kodim 0714/Salatiga telah mencapai 260 Meter.Minggu (21/10)

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo tersebut ditargetkan selesai dengan panjang 860 Meter,jalan penghubung ini memang sudah lama dinantikan oleh warga masyarakat desa tersebut,dikarenakan selama ini akses jalan yang kurang bagus sehingga masyarakat kesulitan dan harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.

Babinsa Jatijajar Serda Slamet mengatakan,pengerjaan ini juga melibatkan warga kedua desa tersebut,”Kunci dari pelaksanaan TMMD ini adalah Ke Gotong Royongan,sehingga masyarakat tanpa diminta pun dengan kesadaran membantu pengerjaan jalan yang nantinya untuk kepentingan mereka juga”,tidak ada hari libur bagi kami untuk menyelesaikan pengerjaan jalan ini,meskipun hari libur kami tetap melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan,karena kami sadar masyarakat sudah menanti sangat lama adanya jalan penghubung Ini” Imbuhnya. 

Bersenda Gurau Di Saat Istirahat Di Lereng Gunung Merbabu

Salatiga,Getasan-kabupaten Semarang,Anggota Kodim 0714/Salatiga yang tergabung Tim Relawan Pemadam Kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu sejak tanggal 11 Oktober 2018 lalu beristirahat sejenak di lokasi kebakaran. Minggu (22/10)

Lokasi kebakaran yang sangat jauh ditambah medan yang berat serta kondisi cuaca yang panas memang menjadi tantangan tersendiri bagi Anggota Tim Relawan yang bertugas memadamkan api di Lereng Gunung Merbabu,dibutuhkan kekuatan Fisik dan Mental untuk tergabung dengan Tim ini,demikian pula halnya dengan anggota Kodim 0714/Salatiga,meskipun setiap harinya dari pagi sampai dengan sore mereka bertugas memadamkan api tetapi tidak terlihat wajah kelelahan yang tampak.

Meskipun rata rata usia mereka tidak lagi muda seperti dimasa penugasan di Satuan Tempur,tetapi dikarenakan mereka sudah tertempa dari segi Fisik dan Mental,mereka tetap melaksanakan tugas ini dengan penuh semangat,mereka melaksanakan tugas ini dengan keikhlasan dan dedikasi tinggi,meskipun di hari minggu dimana waktu berkumpul bersama keluarga,”Bagi kami menjalankan Perintah diatas segala galanya,dan berbuat untuk orang lain merupakan tugas kami,karena kami sadar apabila Api ini tidak dipadamkan akan berdampak besar bagi warga masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merbabu”,Ujar Sertu Sarino disela sela waktu istirahat bersama rekan rekannya. 

Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan kepada seluruh peserta Upacara

Salatiga, Upacara Minggu Militer dengan Inspektur Upacara Kasdim 0714/Salatiga di Kodim 0714/Salatiga,Senin 22 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB.

Kegiatan upacara Bendera memang rutin dilaksanakan di Kodim 0714/Salatiga,pada kegiatan upacara ini bertugas sebagai Petugas upacara dari Koramil 02/Pabelan, dengan Komandan Upacara Kapten Inf Budi Luhur,setiap minggu Militer anggota Kodim mengenakan PDL NKRI, PDL Khusus yang dikenkan disaat Minggu Militer dan Acara Khusus.

Setelah kegiatan Upacara Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan kepada seluruh peserta Upacara, Baik Anggota TNI maupun ASN Kodim 0714/Salatiga, sebelum memulai jam Komandan terlebih dahulu Orang No 2 di Kodim tersebut menyemangati anggota dengan Yel Yel,Jam Komandan yang dilaksanakan setiap hari Senin ini selain memberikan arahanjuga sebagai sarana Evaluasi Kinerja bagi anggota Staf Dan Babinsa selama kegiatan yang telah dilaksanakan selama seminggu yang lalu, sehingga diharapkan kinerja akan semakin meningkat dari hari ke hari,”Hindari bentuk pelanggaran sekecil apapun yang bisa merugikan kedinasan dan keluarga,Ikhlas dalam berbuat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”Hal tersebut salah satu penyampaian Beliau. 

Upacara Bendera Minggu Militer Kodim 0714/Salatiga

Salatiga, Upacara Minggu Militer dengan Inspektur Upacara Kasdim 0714/Salatiga di Kodim 0714/Salatiga,Senin 22 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB.

Kegiatan upacara Bendera memang rutin dilaksanakan di Kodim 0714/Salatiga,pada kegiatan upacara ini bertugas sebagai Petugas upacara dari Koramil 02/Pabelan, dengan Komandan Upacara Kapten Inf Budi Luhur,setiap minggu Militer anggota Kodim mengenakan PDL NKRI, PDL Khusus yang dikenkan disaat Minggu Militer dan Acara Khusus.

Setelah kegiatan Upacara Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan kepada seluruh peserta Upacara, Baik Anggota TNI maupun ASN Kodim 0714/Salatiga, sebelum memulai jam Komandan terlebih dahulu Orang No 2 di Kodim tersebut menyemangati anggota dengan Yel Yel,Jam Komandan yang dilaksanakan setiap hari Senin ini selain memberikan arahanjuga sebagai sarana Evaluasi Kinerja bagi anggota Staf Dan Babinsa selama kegiatan yang telah dilaksanakan selama seminggu yang lalu, sehingga diharapkan kinerja akan semakin meningkat dari hari ke hari,”Hindari bentuk pelanggaran sekecil apapun yang bisa merugikan kedinasan dan keluarga,Ikhlas dalam berbuat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”Hal tersebut salah satu penyampaian Beliau. 

Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.

Dandim 0714/Salatiga Serahkan Hadiah kepada Santri

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.

Kesamaptaan Sebagai Tolak Ukur Kemampuan Fisik Anggota TNI Dan ASN.

Pada hari Selasa tanggal 23 April 2018 pukul 07.00 Wib bertempat di stadion  Kridanggo Kota Salatiga telah berlangsung kegiatan Semapta periodik Tri wulan II yang dilaksanakan oleh Kodim 0714/Salatiga di ikuti lebih kurang 150 orang.

“Kemampuan Jasmani seseorang adalah salah satu unsur kemampuan manusia, yang memberikan gambaran pada postur prajurit sehingga dalam hal pembinaannya tidak kalah pentingnya dengan pembinaan unsur lainnya seperti mental dan intelektual”. Hal tersebut tercermin pada kegiatan tes kesegaran jasmani periodik II Tahun 2018, Disampaikan oleh Pasipers Kodim 0714/Salatiga Kapten Inf Joko.s

Kegiatan kesegaran jasmani periodik ke- 2 merupakan program untuk harus dilaksanakan oleh setiap Prajurit TNI AD. Sebelum pelaksanaan tim Kesehatan Kodam melaksanakan pengecekan kesehatan terlebih dahulu selanjutnya anggota Perwira Jasdam menyampaikan arahannya bahwa kesegaran jasmani periodik bagi prajurit mutlak harus dimiliki oleh setiap Prajurit karena hal ini merupakan tolak ukur prajurit dalam melaksanakan tugas. Namun demikian tidak memaksa bagi anggota yang tidak mampu melaksanakan karena sakit, tetapi yang perlu diperhatikan adalah sebelum melaksanakan harus dicek kesehatannya oleh anggota Kesehatan yang ada di lapangan serta prosedur yang lainnya sesuai petunjuk pelaksanaan kesamaptaan yang di keluarkan oleh Dinas Jasmani TNI AD.


Kegiatan semapta periodik yang diikuti oleh seluruh prajurit Bintara, Tamtama dan PNS. Rencananya semapta periodik ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari secara berurutan mulai tanggal 23-24 Oktober 2018. Adapun yang dilaksanakan dalam Tes Kesegaran Jasmani adalah Lari dengan jarak tempuh 3200 meter (samapta A), Pull Up selama 1 menit, Sit Up selama 1 menit, Push Up selama 1 menit dan shuttle run secepat-cepatnya (semapta B), dan dilanjutkan denga Tes Renang 50 meter (Samapta C) Untuk menentukan jumlah nilai samapta B adalah jumlah dari nilai-nilai samapta B dibagi 4. Dari nilai hasil keseluruhan tes Kesegaran Jasmani (samapta A+B) ini di bagi dua dan mendapatkan nilai akhir yang akan digunakan sebagai dasar penilaian samapta periodik. Pelaksanaan semapta periodik dilaksanakan 2 kali dalam setahun, hal ini untuk menguji kemampuan jasmani para prajurit dan PNS TNI. 

Jumat, 19 Oktober 2018

"Terima Kasih Pak Kasdim Atas Bantuannya"

Pemberian dana bantuan peduli 1000 kepada Ny Kusmiyanti istri dari Almarhum Serda H.Kharir anggota Kodim 0714/Salatiga yang meninggal dunia di karenakan sakit, bantuan berjumlah Rp 4.661,000,- di serahkan langsung oleh Kepala Staf Kodim 0714/Salatiga 

Bantuan Dana Peduli 1000 (seribu) dari personel sejajaran Korem 073/Makutarama untuk ahli waris prajurit yang meninggal dunia ini sudah di atur oleh Komando atas,tentang besaran jumlah dan bantuan  yang diterima oleh Ahli waris Almarhum, Almarhum Serda Kharir yang sudah berdinas di Kodim 0714/Salatiga selama 10 Tahun meninggal Dunia pada Bulan September 2018 di RS Dr Asmir Salatiga.

"Kami harap santunan yang diserahkan ini sebagai bentuk kepedulian anggota yang terkena musibah dapat memberi manfaat dan bisa meringankan kebutuhan keluarga serta melanjutkan biaya pendidikan anak,"  Disampaikan oleh Mayor Burhanuddin ,ST pada saat menyerahkan bantuan tersebut, “Semoga dana bantuan ini dapat berguna bagi keluarga alhi waris jangan dilihat dari jumlah nya tapi ini bentuk dari kepedulian warga kodim 0714/Salatiga.

Dandim 0714/Salatiga Selaku Dansatgas Penaggulangan Bencana Tinjau Lokasi Kebakaran

Rabu tanggal 17 oktober 2018 sekitar pukul 08.15 WIB Dilaksanakan Apel Pengecekan dalam rangka  pemadaman Kebakaran Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu( TNGN) yang ber alamat di Dusun Tekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Apel pengecekan ini dipimpin langsung oleh  Dan Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Gunung Merbabu Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf  Prayogha Erawan.
Kebakaran yang terjadi sejak tanggal 14 Oktober 2018 tersebut diduga berasal dari Lokasi pertanian yang berada di bawah lereng gunung Merbabu,Musim kemarau yang panjang disertai angin kencang membuat api yang membakar semak yang kering dengan cepat menyebar di Lokasi Taman Nasional Gunung Merbabu(TNGM),sulitnya medan yang dilalui membuat warga masyarakat sekitar dibantu Aparat TNI dari Kodim 0714/Salatiga dan TIM SAR Kabupaten Semarang memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya dan juga menggunakan Pipa Saluran Air bagi warga.

Adapun. Petugas pemadaman kebakaran (TNGN) terdiri dari tim relawan antara lain,. Kodim 0714/Salatiga : 20 orang, Masyarakat dusun Macanan : 25 orang, Masyarakat dusun Tekelan : 12 orang, Masyarakat dusun Gedong : 11 orang,Masyarakat dusun Ngaduman 40 orang, Masyarakat dussn Ngelo : 21 orang, TNGMB : 13 orang, MPA : 14 orang, Manggala : 1 orang, Damkar : 12 orang, Dalmas Polres Semarang : 8 orang, Satpol PP : 3 orang,Pinues : 1  orang, Rapi : 2 orang.

Dalam pelaksanaan pemadaman kebakaran api di gunung merbabu selain dengan menggunakan alat tradisional/seadanya Juga dibantu 1 Unit Helikopter untuk memantau penyebaran api dari udara,kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGN) Di Desa Tekelan Kecamatan. Getasan Kabupaten. Semarang diperkirakan telah mencapai luas kurang lebih 400 hektar. Tidak ada korban Jiwa pada musibah kebakaran yang terjadi di TMGM ini, Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan demi keamanan untuk sementara jalur pendakian dilereng Gunung Merbabu ditutup untuk sementara waktu sampai api dapat dipadamkan seluruhnya. 

Dialog Interaktif Bupati Dan Warga Sumowono

Salatiga, Gerakan Stop Buang Air Sembarangan atau BABS sedang gencar gencarnya digalakkan,tidak terkecuali di Kabupaten Semarang yang dilaksanakan Apel bersama dalam rangka Deklarasi stop BABS yang dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Rabu (17/10) Pukul 10.00 WIB

Kegiatan Apel Deklarasi yang diikuti oleh Seluruh Perangkat Pemerintahan Kecamatan Sumowono ini juga dihadiri oleh ,Camat sumowono Suharnoto,S.Sos,waka polsek sumowono Iptu.Sundusin,Danramil 10/Sumowono,Kasat Lantas Polres Semarang (Akp.Sandi W),Jajaran kadis kabupaten Semarang,Para Ka.UPTD kecamatan Sumowono,Para kades beserta perangkat desa se kecamatan Sumowono.

Selain kegiatan Apel Bersama juga dilaksanakan kegiatan Dialog Interaktif Bersama Dr.H. Mundjirin .Es.Sp.Og bersama warga masyarakat, dalam sambutannya Bupati Semarang tersebut menyampaikan,”Pentingnya bagi saudara saudara sekalian untuk menjaga kebersihan, salah satunya adalah dengan tidak buang besar sembarangan,gunakan Jamban yamg sesuai standart kesehatan,karena apabila Bapak ibu sekalian buang air besar sembarangan maka akan banyak sekali timbul penyakit, seperti Diare, Disentri yang di karenakan Kotoran tersebut akan dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan yang ada di rumah bapak ibu sekalian”. 

Bupati Semarang Pimpin Deklarasi Stop BABS

Salatiga, Gerakan Stop Buang Air Sembarangan atau BABS sedang gencar gencarnya digalakkan,tidak terkecuali di Kabupaten Semarang yang dilaksanakan Apel bersama dalam rangka Deklarasi stop BABS yang dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Rabu (17/10) Pukul 10.00 WIB

Kegiatan Apel Deklarasi yang diikuti oleh Seluruh Perangkat Pemerintahan Kecamatan Sumowono ini juga dihadiri oleh ,Camat sumowono Suharnoto,S.Sos,waka polsek sumowono Iptu.Sundusin,Danramil 10/Sumowono,Kasat Lantas Polres Semarang (Akp.Sandi W),Jajaran kadis kabupaten Semarang,Para Ka.UPTD kecamatan Sumowono,Para kades beserta perangkat desa se kecamatan Sumowono.

Selain kegiatan Apel Bersama juga dilaksanakan kegiatan Dialog Interaktif Bersama Dr.H. Mundjirin .Es.Sp.Og bersama warga masyarakat, dalam sambutannya Bupati Semarang tersebut menyampaikan,”Pentingnya bagi saudara saudara sekalian untuk menjaga kebersihan, salah satunya adalah dengan tidak buang besar sembarangan,gunakan Jamban yamg sesuai standart kesehatan,karena apabila Bapak ibu sekalian buang air besar sembarangan maka akan banyak sekali timbul penyakit, seperti Diare, Disentri yang di karenakan Kotoran tersebut akan dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan yang ada di rumah bapak ibu sekalian”. 

Kirab Merti Desa, Babinsa Brongkol Ikut jalan

Salatiga, Babinsa Brongkol Koramil 11/Jambu mengikuti kegiatan Kirab Merti Desa ,di dusun Gertsa dan Dusun Tabak Gunung Desa Brongkol Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, Selasa (16/10)
Merti desa, sering disebut juga bersih desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berujud apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup. Bahkan orang Jawa percaya, ketika sedang dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari terjadinya sebuah petaka. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa.
Acara dalam merti desa antara lain adanya arak-arakan yang akan diikuti oleh masyarakat. Ini adalh acara yangt sangat di tunggu oleh masyarakat sekitar. Dimana semua lapisan masyarakat menjadi satu, bermpadu dalam satu rombongan. Berjalan hingga sejauh 5 km. Dari padukuhan Brongkol ke kecamatan Jambu, Dalam rombongan arak-arakan ini terdapat macam-macam oragan, atau segmen, Ada penari , Punokawan serta rombongan kesenian Tradisional lainnya.
“Selain menjadi perwujudan rasa syukur, upacara merti desa acapkali juga terkait dengan ritual penghormatan kepada leluhur, sehingga menghadirkan berbagai ritual simbolik terkait dengan tokoh dan riwayat yang diyakini menjadi cikal bakal keberadaannya. Semuanya dilakukan dengan tetap memanjatkan doa dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa demi keselamatan, ketentraman, kesejahteraan dan keselarasan hidup seluruh warga desa,Silaturahmi, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepa selira dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti desa” Hal ini disampaikan oleh Lurah Brongkol H.Heru
Sertu Manurung Menambahkan “Hendaknya sangat perlu bagi kita sebagai generasi yang sekarang sudah mulai mapan, untuk tetap melangsungkan adat dan istiadat nenek moyang kita, dengan prespektif tetap menyembah dan meminta kepada-Nya. Karena jika kita tidak mulai menahan, memperkuat kebuadayaan kita sendiri, maka lambat laun tidak ada lagi upacara adat yang bernama Merti Desa.”