Senin, 17 Desember 2018

Saya Berani Saya Sehat.

Jum'at tanggal 14 Desember 2018 pukul 07.00 WIB bertempat di taman Kota Bendosari Kel. Kumpulrejo Kec. Argomuliyo Kota Salatiga telah berlangsung kegiatan Peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2018 Tingkat Kota Salatiga Dengan tema,'' Saya Berani Saya Sehat.''yang di selenggarp0pakam oleh DKK ( Dinas Kesehatan Kota ) Salatiga di hadiri lebih kurang 150 orang.


Hadir dalam acara tersebut,Walikota Salatiga (  Yulianto,SE.,MM ),Kapolres Salatiga ( AKBP.  Gatot Hendro Hartono, SE.), Pasipers Kodim 0714/Salatiga ( Kapten Inf. Carso )
Sekda Kota Salatiga ( Drs. Fahruroji ),Kabankesbang pol Salatiga ( Agung Nugroho )
Kepala DKK Kota Salatiga ( Ibu Siti Zuraidah, M.Kes ),Para elemen lapisan masyarakat.

Dikatakan oleh Walikota Salatiga Dalam sambutannya," Perkembangan epidemi HIV-AIDS hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global termasuk di Indonesia. Provinsi di seluruh Indonesia tidak ada yang dinyatakan bebas dari HIV-AIDS, bahkan diperkirakan saat ini HIV-AIDS sudah menjangkit di lebih dari 85% dari total Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. 

"Di Kota Salatiga sendiri, sejak ditemukan kasus HIV-AIDS pada tahun 1994 hingga November tahun 2018, jumlah kasus HlV-AIDS kumulatif mencapai 268 kasus yang terdiri dari 169 kasus laki-Iaki dan 99 kasus perempuan, dengan jumlah kematian sebanyak 68 kasus. Jumlah penderita HlV-AIDS lima besar berdasar pekerjaan di Kota Salatiga secara berturut-turut adalah wiraswasta, karyawan swasta, wanita pekerja seks, pemandu karaoke, dan ibu rumah tangga. Peningkatan Infeksi HIV pada masyarakat umum terutama yaitu karyawan swasta dan ibu rumah tangga perlu mendapat perhatian semua pihak. Jika hal ini dibiarkan tentu akan membahayakan generasi yang akan datang. 


"Peringatan HAS 2018 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum gerakan masyarakat untuk bersamasama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV sehingga status HIV dapat diketahui sejak awal dan dapat segera mendapatkan pengobatan. Serta merubah paradigma negatif masyarakat tentang HIV-AIDS dari penyakit yang menakutkan. 

"Dengan adanya peran serta masyarakat, Semakin banyak masyarakat yang mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV dini maka dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV sehingga Indonesia dapat mencapai “3 Zero” yaitu ( 1) tidak ada infeksi baru HIV, (2) tidak ada kematian akibat AIDS den (3) tidak ada stigma dan Diskriminasi pada orang HlV-AIDS dengan percepatan strategi Temukan Obati Pertahankan (TOP) untuk mencapai Eliminasi HlV-AIDS pada tahun 2030. 

Di akhir sambutannya dirinya mengajak kepada semua pihak, melalui momentum HAS ini untuk ikut berperan dalam pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS serta menyebarluaskan beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita semua antara lain: 
1). Bagi yang belum pernah melakukan perilaku berisiko, pertahankan perilaku aman.
2). Bila pernah melakukan perilaku beresiko lakukan tes HIV segera.
3). Bila hasil tes negatif tetap berperilaku aman.
4). Bila hasil tes positif selalu gunakan kondom bila berhubungan serta patuhi petunjuk dokter dalam minum obat antiretroviral (ARV).
5). Jika bertemu Orang Dengan HlV-AIDS (ODHA) tetap bersikap wajar, beri dukungan dan jangan mendiskriminasi atau memberikan cap negatif.
6). Jika ben'nteraksi dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) jangan takut tertular karena virus HIV tidak menular melalui sentuhan, keringat maupun makanan yang telah di sentuh, HIV hanya menular melalui cairan kelamin dan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar