Kamis, 09 Mei 2019

Dukungan Stake Holder Pada Pemkot Salatiga Pasca Pelaksanaan Pemilu 2019

Pelaksanaan Pemilu Legislatif, Pemilihan Presiden/Wakil Presiden di Indonesia, khususnya di Kota Salatiga telah berlangsung tanpa ada kendala berarti serta berjalan aman, damai dan tertib. Hal tersebut, tercermin dari peran serta masyarakat yang mencapai 90%, memberikan hak suaranya.

Rasa aman, damai dan tertib, dirasakan pula oleh seluruh stake holder Pemerintah Kota Salatiga (TNI, Polri, Kejaksaan, ormas, organisasi parpol), sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu.

Hal tersebut terungkap saat Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, Dandim 0714/Salatiga melalui Kasdim 0714/Salatiga Mayor Inf Burhanuddin, S.T., Kepala Kejaksaan Negeri Salatiga Dr. Yudi Kristiana, menyampaikan pesan dan kesan mereka pada acara Audiensi Pembinaan Ormas dan Organisasi Politik dengan Walikota Salatiga tahun 2019, yang dibuka oleh Kepala Kesatuan Bangpolinmas Kota Salatiga, Agung Nugroho, Selasa (30/04/2019) malam, di ruang Plumpungan, Gedung Setda Lt. 2.

Dalam pesan dan kesan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, dirinya selaku Kapolres Salatiga menyambut baik dengan adanya pertemuan ini untuk inisiasi untuk melakukan konsolidasi, menyamakan persepsi, dalam kebhinekaan di Kota Salatiga.

"Hari ini secara serempak, tanpa disengaja telah ada kegiatan yang sama, baik di Korem, Kodim dan malam ini, dari Kesbangpol menyelenggarakan acara ini dengan dukungan dari Dandim, Kajari dan Ketua PN Salatiga," ucap AKBP Gatot Hendro Hartono.

Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, menilai bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar, karena Kota Salatiga adalah kota yang adem dari kondisi lingkungan dan masyarakatnya, dengan rasa toleransi yang tinggi. Sehingga Polres Salatiga dapat melakukan pengamanan Pemilu 2019 dengan baik.

"Semua ini tidak lepas dari peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh ormas dan tokoh parpol, berjalannya kegiatan ini dikarenakan bersinerginya seluruh anggota masyarakat. Mari kita jaga semua ini, kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menjaga toleransi dan kebhinekaan," pinta Kapolres.

Di akhir penyampaian pesan dan kesan, Kapolres Salatiga menghimbau, untuk semua elemen masyarakat di Salatiga tetap menjaga sinergitas dan kebhinekaan Kota Salatiga, dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada umat muslim di Kota Salatiga.

Sementara itu, Dandim 0714/Salatiga diwakili oleh Kasdim 0714/Salatiga Mayor Burhanuddin, S.T., Juga memberikan dukungan atas keamanan, kenyamanan serta kedamaian proses Pemilu 2019 di Kota Salatiga.

"Berjalannya Pemilu 2019 adalah berkah dan karunia dari Tuhan YME, pesan Dandim, keberhasilan ini adalah upaya kita bersama, dan ridho Tuhan YME," ucap Mayor Inf Burhanuddin.

Disampaikan lebih lanjut oleh Kasdim 0714/Salatiga dengan nada lantang penuh semangat, "Tuhan adalah pemilik kekuasaan tertinggi di alam semesta, Tuhan dapat mengangkat siapa yang dikehendakiNya, dan menghinakan siapa yang dikehendakiNya. Kita jangan berhenti berharap pada Tuhan untuk membuat Kota Salatiga ini tetap damai dalam toleransi," ungkapnya.

Kodim 0714/Salatiga akan selalu bersinergi dengan seluruh pihak, baik dari Polres, Kejaksaan, Pengadilan, Pemkot Salatiga dan masyarakat untuk mengantisipasi bibit - bibit yang tidak beres, dan akan dibereskan dengan cara damai.

"Saya mohon semua yang hadir disini, untuk tetap berlaku adil. Oleh karena keadilan itulah kita memelihara dunia. Adil tidak harus sama rata sama rasa, tapi kita dapat menerima sesuai porsinya yang harus didapat masing - masing," jelas Mayor Inf Burhanuddin.

Ditegaskan oleh Kasdim 0714/Salatiga, kita kembangkan keadilan dan kejujuran, kita cegah orang - orang untuk berlaku curang, apapun agamanya, kita harus kedepankan keadilan dan kejujuran.

Hukum Harus Membawa Kebahagiaan

Senada dengan AKBP Gatot Hendro Hartono dan Mayor Inf Burhanuddin, Kajari Salatiga Dr. Yudi Kristiana, S.H., M.M., mengungkapkan bahwa dari perspektif politik, agenda politik sudah berjalan dan sekarang menuju proses penetapan, semua itu adalah bagian dari ujian dan parameter untuk negara demokrasi.

"Saat kita menamakan negara demokrasi, pada saat yang bersamaan, apakah kita ini disebut demokrat - demokrat sejati apa bukan. Apakah kita pelaku demokrasi atau kita pecundang demokrasi, kuncinya adalah tunjuk pada diri sendiri, apakah kita demokrat demkorasi dan jangan menunjuk orang lain," terang Dr. Yudi seraya menegaskan yang dimaksud demokrat bukan mengacu nama Partai Demokrat.

Bila terjadi peselisihan Pemilu, ada aturan yang telah mengatur semua itu. Kejaksaan tergabung dengan Bawaslu, dan Polri dalam Gakkumdu. Selanjutnya, diharapkan oleh Kajari Salatiga, persatuan harus tetap dijaga, berlomba - lomba mencegah terjadinya tindak pidana, sehingga tidak terjadi suasana yang gaduh.

"Kami berterimakasih kepada seluruh jajaran terkait, harapan kedepan, agar kehidupan politik menjadi lebih baik, hukum itu harus membawa kebahagiaan manusia, menjamin kehidupan masyarakat berjalan tertib, menjamin kesejahteraan masing - masing pribadi, menjamin kebebasan, dan menjamin segala hal dalam kebaikan," tandas Dr. Yudi Kristiana. (Oky W/Agus S/Pendim0714)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar