Kamis, 26 Desember 2019

Upacara Peringatan Hari Ibu Di Pemkot Salatiga


Dandim 0714/Salatiga  Letkol Inf Prayoga Erawan melaksanakan Upacara dalam rangka memperingati ke-91 hari Ibu tahun 2019 bertempat di Halaman Pemkot Salatiga,Senin (23/12)
Ny Titik Kirnaningsih Yulianto dalam sambutannya saat membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa pada Tahun 2019 ini kita dapat memperingati kembali Hari Ibu yang ke-91. Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak dalam perempuan perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami dan pendidikan perempuan. Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional.
Lanjut perempuan Indonesia kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak. Keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan pada akhirnya memberikan segala potensi dan kemampuan sebagai moto penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).
Tema PHI ke-91 tahun 2019 ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, diskriminatif dan lain-lain. Kondisi tersebut memerlukan perlakukan berbagai strategi, perlibatan semua unsur masyarakat dan multi stake holder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye gerakan mendukung pencegahan pencapaian kesetaraan gender. He for she menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan yang kekerasan dan sampai akar rumput.
Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya PHI utamanya kepada 7 (tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan mitra kerja lainnya sehingga terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan, (Pendim0714).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar